Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Awas, Gajah di Bulan Ramadhan!

 Awas, Gajah di Bulan Ramadhan!

Oleh: Hisyam Daud
Alih Bahasa: Ahmad Fadhail

Ya, judul yang aneh, tetapi situasinya mungkin lebih aneh, dan kenyataannya bahkan lebih aneh lagi!!
 
Imam Malik sedang duduk di Masjid Nabawi, seperti biasa beliau meriwayatkan hadits Rasulullah ﷺ, sedangkan murid-murid di sekitarnya khusyuk menyimak. Tiba-tiba ada seseorang berseru, "Ada gajah besar datang ke Madinah." [Orang-orang Madinah sebelumnya belum pernah melihat gajah, sebab kota ini bukan tempatnya gajah]
 
Semua muridpun bergegas untuk melihat gajah dan meninggalkan majelis Imam Malik, kecuali Yahya bin Yahya Al-Laitsi, dia tidak keluar.
 
"Kenapa kamu tidak keluar untuk melihat gajah, bukankah tak ada di negerimu (Andalusia)?" tanya Imam Malik

"Wahai Imam, aku datang jauh-jauh ke sini bukan untuk melihat gajah, tetapi aku rihlah ke sini untuk melihatmu, mempelajari ilmumu dan petunjukmu," jawab Yahya.

Imam Malik pun takjub dengan jawabannya, dan beliau pun menjuluki 'Aqilul Andalus (orang berakal dari Andalus).
 
Dari semua murid yang hadir hanya satu yang sadar mengapa dia datang ke majelis, dan apa tujuannya?!

Karenanya, dia tetap fokus, tidak membuang tenaganya ke kanan dan ke kiri, tidak sibuk dengan apapun selain apa yang dia cita-citakan, dan bersusah payah untuk mendapatkannya [Ia datang dari Andalus untuk mencari ilmu dari Imam Malik di Madinah]

Adapun yang lain, mereka pergi menyaksikan gajah. Maka lihatlah perbedaan besar di antara keduanya!
  
Beberapa tahun kemudian, berakhirlah kepemimpinan ilmu fikih di Andalus, dan tersebarlah mazhab Imam Malik di sana. Banyak orang yang mempelajari fikih Imam Malik, jumlahnya tak terhitung. 

Namun riwayat Imam Yahya al-Laitsi dari Imam Malik menjadi pendapat mu'tamad (yang diunggulkan) bagi kitab Al-Muwathta' Imam Malik.
 
Adapun selain Yahya, para penuntut ilmu yang menonton gajah, sejarah tak menyebutkan mereka pada kita, juga tak punya peran penting.

Di zaman ini, gajah datang kembali, tetapi dalam bentuk yang berbeda dan dengan berbagai cara, terutama di bulan Ramadhan.
 
Ada dua jenis manusia di bulan Ramadhan. Pertama, orang yang telah menetapkan tujuannya, dia tahu apa yang dia inginkan dari Ramadhan, dan buah apa yang dia harapkan.
 
Jenis kedua, dia lalai, tidak sadar, dan abai. Tergoda oleh berbagai jenis gajah; acara TV, serial film, nyanyian dan hal-hal yang diharamkan.

Bahkan hal-hal yang melalaikan yang mungkin tidak haram secara dzatnya, namun menyia-nyiakan waktu pada sesuatu yang tak bermanfaat. Baik dunia ini maupun akhirat!
 

Mereka semua adalah gajah di zaman ini. Waspadalah terhadap gajah dan kilauannya. Sebab hal itu akan merampok waktu-waktu terbaikmu sepanjang tahun. Bulan keutamaan, pengampunan, dan pembebasan dari api neraka. Bulan Ramadhan!

Post a Comment for "Awas, Gajah di Bulan Ramadhan!"