Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Shalat Sunnah Lailatul Qadr (Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan)

 Shalat Sunnah Lailatul Qadr (Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan)

10 malam terakhir bulan Ramadhan memiliki keutamaan yang sangat besar terutama pada malam-malam ganjil.
ﺍﺫﺍ ﺍﻟﻌﺸﺮﻭﻥ ﻣﻦ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻭﻟﺖ  ﻓﺒﺎﺩﺭ ﺑﺎﻟﺘﻼﻭﺓ ﻭﺍﻟﻘﻴﺎﻡ
ﻭﻻ ﺗﺄﺧﺬ ﺑﺤﻈﻚ ﻣﻦ ﻣﻨﺎﻡ * ﻓﻘﺪ ﺿﺎﻕ ﺍﻟﺰﻣﺎﻥ ﻋﻦ ﺍﻟﻤﻨﺎﻡ

Apabila 20 hari Ramadhan berlalu, maka semangatkan dirimu dengan bersegera memperbanyak baca al-Qur'an dan ibadah malam. Jangan kau sibukan dirimu dengan banyak tidur, sungguh waktu itu akan menjadi picik (sia-sia) jika selalu diisi dengan tidur.
Segala macam bentuk ibadah yang kita lalukan di malam-malam ganjil memiliki harapan besar untuk mendapat Lailatul Qadr, satu malam ketentuan, malam kemuliaan dan malam penuh kesempitan lantaran milyaran malaikat turun ke bumi mengaminkan doa-doa orang yang melakan kebaikan di malam itu.

Ibadah yang kita lakukan jika bertepatan dengan malam Qadr memiliki nilai pahala lebih dari melakukannya selama 1000 bulan, 83 tahun 4 bulan. Sangat langka manusia zaman sekarang yang sampai pada umur sampai seperti itu. Apalagi jika umur 83 tahun tersebut full diisi dengan ibadah:

Guru kami, Sayyid Abdul Karim Baqqasy al-Idrisiy al-Hasaniy membuat syair:
ﻫﻲ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﺍﻟﺘﻲ ﺷﺮﻓﺖ ﻋﻠﻰ * ﻛﻞ ﺍﻟﺸﻬﻮﺭ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺍﻷﻳﺎﻡ
ﻣﻦ ﻗﺎﻣﻬﺎ ﻳﻤﺤﻮ ﺍﻹﻟﻪ ﺑﻔﻀﻠﻪ * ﻋﻨﻪ ﺍﻟﺬﻧﻮﺏ ﻭﺳﺎﺋﺮ ﺍﻵﺛﺎﻡ
ﻓﺎﺩﻋﻮﻩ ﻭﺍﻃﻠﺐ ﻓﻀﻠﻪ ﺗﻌﻂ ﺍﻟﻤﻨﻰ * ﻭﺗﺠﺎﺏ ﺑﺎﻹﻧﻌﺎﻡ ﻭﺍﻹﻛﺮﺍﻡ

Lailatul Qadr merupakan malam kemuliaan atas segala bulan dan hari. Siapa yang menghidupkan ibadah di malam itu, Allah Taala akan menghapus segala dosa dan kesalahannya. Dapatkan dan carilah keutamaannya maka engkau diberikan anugrah dari segala cita-cita, ni'mat dan kemuliaan."

Ada seorang ulama berkata" Jika Lailatul Qadr itu berada pada waktu yang dirahasiakan di antara setahun penuh, maka aku akan tetap bersemangat mendapatkannya dengan istiqamah ibadah selama setahun penuh. Terlebih lagi lailatul Qadr hanya berada pada 10 malam terakhir.

Di antara amaliyah yang dilakukan para ulama Thariqah Tijaniyah di asyrul awakhir (10 malam terakhir) bulan Ramadhan adalah sebagai berikut:

1. Melakukan shalat 2 rakaat di tiap malam 10 malam terakhir bulan Ramadhan, sebagai upaya menghidupkan malam Ramadhan dengan harapan mendapatkan Lailatul Qadr (malam kemuliaan).

Tata caranya:

Niat shalat Lailatul Qadr;.

ﺍﺻﻠﻲ ﺳﻨﺔ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ

Ushollii Sunnata Lailatil Qodri Lillahi Taala
Rakaat pertama dan kedua setelah al-Fatihah membaca Surat al-Qadr (Inna Anzalnahu Fi Lailatil Qodr).

Setelah salam membaca shalawat:

🌺 ﻳﺎ ﺭﺏ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺻﻼﺗﻚ ﺍﻟﺘﻲ ﺗﻔﻲ ﺑﻘﺪﺭﻩ، ﺻﻼﺗﻚ ﺍﻟﻌﻈﻴﻤﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻭﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ . ﻋﺪﺩ 92 ﻣﺮﺓ

Ya Robbi, Sholli ala Sayyidina Muhammadin shalatakal latii tafii bi qodrih, sholatakal azhiimatal qodri wal miqdaar. (92 kali)

Artinya: Ya Tuhanku, berikan shalawat kepada pemimpin kami Nabi Muhammad sebenar-benar shalawatMu yang sembabad dengan kebesaran pangkat dan martabat beliau.
Setelah itu membaca:

🌺 ( ﻳﺎ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ‏) 92 ﻣﺮﺓ

Ya Sayyidana Muhammad (92 kali)

Kemudian:

🌺 ﻳﺎ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﺃﺣﻤﺪ ‏) 92 ﻣﺮﺓ ) .

Ya Sayyidana Ahmad (92)
Ditutup dengan doa, permohonan hajat kita kepada Allah Taala di malam besar yang penuh dengan kemuliaan. Yang paling afdhal (utama) berdoa dengan doa-doa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam.
Ada apa dengan rahasia angka 92 ?

Dalam hisabul jumal (hitungan angka) 92 merupakan total hitungangan angka dari hurup ( ﻣﺤﻤﺪ ) dengan rincian;
ﻡ 40
ﺡ 8
ﻡ 40
ﺩ 4
92 =
Tata cara ini merupakan faidah dan asrar yang sangat besar manfaatnya dikutip dari cacatan para ashab (murid) sayyidi syekh Ahmad Tijani Radhiyallahu Anhum ajmain.

2. Bershadaqah kepada kaum dhuafa.

3. Memperbanyak membaca al-Qur'an.

4. Beri'tikaf

5. Bersilatur rohim minta maaf atas segala kesalahan lantaran lailatu qadr tidak akan turun di satu kampung yang masyarakatnya saling bermusuhan, individunya maen gontok-gontokan betotakan kaga ngasoh-ngasoh.

6. Memperbanyak shalat-shalat sunnah.

7. Berdzikir, utamanya (istighfar, sholawat dan la ilaha illallah).
Diriwayatkan dari Sayidina Abdullah bin Abbas bahwa Rasulullah membaca:

: « ﻻ ﺇﻟﻪ ﺇﻻ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺤﻠﻴﻢُ ﺍﻟﻜﺮﻳﻢُ، ﺳﺒﺤﺎﻥ ﺭﺏِّ ﺍﻟﺴﻤﻮﺍﺕ ﺍﻟﺴﺒﻊ ﻭﺭﺏِّ ﺍﻟﻌﺮﺵِ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢِ (

Siapa yang membaca dzikir tersebut 3 kali, maka seakan-akan ia mendapat keutamaan lailatul qadr.
Imam al-Wannaiy berkata: siapa saja yang membacanya di malam yang ia sangka lailatul qadr tapi ternyata bukan malam yang dimaksud, maka ia akan diberikan keutamaannya.
Berkenaan dengan shalawat, Sangat utama bila membaca shalawat Fatih 12 kali dengan shighat (redaksi) berikut ini:

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺍﻟﻔﺎﺗﺢ ﻟﻤﺎ ﺃﻏﻠﻖ ﻭﺍﻟﺨﺎﺗﻢ ﻟﻤﺎ ﺳﺒﻖ ﻧﺎﺻﺮ ﺍﻟﺤﻖ ﺑﺎﻟﺤﻖ ﻭﺍﻟﻬﺎﺩﻱ ﺇﻟﻰ ﺻﺮﺍﻃﻚ ﺍﻟﻤﺴﺘﻘﻴﻢ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﺣﻖ ﻗﺪﺭﻩ ﻭﻣﻘﺪﺍﺭﻩ ﺍﻟﻌﻈﻴﻢ ﻣﻠﻰﺀ ﻣﺎ ﻋﻠﻢ ﻭﻋﺪﺩ ﻣﺎ ﻋﻠﻢ ﻭﺯﻧﺔ ﻣﺎ ﻋﻠﻢ ﺻﻼﺓ ﻋﻈﻴﻤﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ ﻭﺍﻟﻤﻘﺪﺍﺭ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﺴﺮﻫﺎ ﻭﺳﺮ ﺳﺮﻫﺎ ﻭﺑﺴﺮ ﻣﻦ ﺻﻠﻴﺖ ﻋﻠﻴﻪ ﺑﻬﺎ ﻭﺑﺴﺮ ﻣﻦ ﺻﻠﻰ ﺑﻬﺎ ﻣﻦ ﺑﺮﻭﺯ ﺳﺮﻫﺎ ﺇﻟﻰ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﻘﺮﺍﺭ ﺃﻥ ﺗﺼﻠﻰ ﻭﺗﺴﻠﻢ ﻋﻠﻰ ﻣﻦ ﺷﺮﻓﺘﻪ ﺑﻬﺎ ﻭﺷﺮﻓﺘﻬﺎ ﺑﻪ ﺳﺮ ﻭﺟﻮﺩﻫﺎ ﻭﻣﻨﺒﻊ ﻓﻀﻠﻬﺎ ﻭﺟﻮﺩﻫﺎ ﺳﺮ ﺍﻟﺴﺮ ﺍﻟﺴﺎﺭﻱ ﺳﺮﻩ ﻓﻲ ﻛﻞ ﺳﺮ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻭﻣﻮﻻﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺃﺻﺤﺎﺑﻪ ﻭﺃﺯﻭﺍﺟﻪ ﻭﺃﺣﺒﺎﺑﻪ ﻭﺃﺗﺒﺎﻋﻪ ﻭﺃﻥ ﺗﻌﻮﺿﻨﻲ ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺑﻬﺎ ﻣﺎ ﻓﺎﺗﻨﻲ ﻣﻦ ﻋﻤﻞ ﺍﻟﻠﻴﻞ ﻭﺍﻟﻨﻬﺎﺭ ﻭﺗﻘﺒﻞ ﻣﻨﻲ ﻣﺎ ﻭﻓﻘﺘﻨﻲ ﻟﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﺼﻠﻮﺍﺕ ﺑﻬﺎ ﻭﺍﻟﻔﺮﺍﺋﺾ ﻭﺍﻟﻨﻮﺍﻓﻞ ﻭﺍﻷﻭﺭﺍﺩ ﻭﺍﻷﺫﻛﺎﺭ ﻭﺗﻤﻨﺤﻨﻲ ﻣﻦ ﺳﺮ ﺳﺮﻫﺎ ﻣﺎ ﻣﻨﺤﺖ ﺑﻪ ﺃﻫﻞ ﺍﻟﺴﺮ ﻭﺍﻷﺳﺮﺍﺭ ﻭﺍﻟﺼﺎﺑﺮﻳﻦ ﻭﺍﻟﺼﺎﺩﻗﻴﻦ ﻭﺍﻟﻘﺎﻧﺘﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﻨﻔﻘﻴﻦ ﻭﺍﻟﻤﺴﺘﻐﻔﺮﻳﻦ ﺑﺎﻷ ﺳﺤﺎﺭ ﺑﻤﺤﺾ ﺍﻟﻔﻀﻞ ﻭﺍﻟﺠﻮﺩ ﻳﺎ ﺣﻠﻴﻢ ﻳﺎ ﺳﺘﺎﺭ .

Dibaca pagi 12 kali, sore 12 kali dengan berwdhu, menghadap kiblat serta adab-adab lainnya. Siapa saja yang membaca dengan redaksi seperti di atas satu kali nilainya seperti membaca 600 kali shalawat Fatih.

Shalawat tersebut dinamakan shalawat Fatih Sirriyyah. Penamaan ini lantaran shalawat tersebut merupakan asrar (rahasia) yang disampaikan sayyidi Syekh Quthbil Maktum Ahmad Tijani Radhiyallahu Anhu kepada al-Arif Billah Sayyidi Abdul Wahhab Bin al-Ahmar Radhiyallahu Anhu.
Para ulama juga menamakan dengan nama shalawat

( ﺍﻛﺴﻴﺮ ﺍﻟﻤﻮﺍﻗﻴﺖ ﻓﻲ ﺟﺒﺮ ﺍﻟﻔﻮﺍﺋﺖ )

Muara kemuliaan penyumbat keutamaan yang hilang.
Disebutkan bahwa manfaat sholawat ini dapat menutupi kekurangan ibadah-ibadah sunnah beserta adab-adabnya yang kita lakukan selama 14 tahun.

Shalawat Fatih menjadi shalawat yang paling disenangi Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam dan diriwayatkan para ahli ma'rifah bahwa mahkota yang dipakai oleh Rasulullah di surga nanti mahkota tersebut dilingkari tulisan shalawat Fatih.

Shalawat yang diawali dengan menyebut dua pangkat keistimewaan Rasulullah yang Allah Taala tidak berikan kepada para Nabi dan Rasul lainnya. Yakni pangkat alFatih (pembuka) rahmat, anugrah, kebaikan, ni'mat Allah Taala di dunia dan akhirat. Sampai pintu surga tidak akan dibuka melainkan yang pertama dibuka untuk Rasulullah serta tidak Allah ciptakan ni'mat atau makhluq di alam dunia ini melainkan karena Rasulullah dan yang pertama kali Allah ciptakan di alam ini adalah Nur Muhammad Rasulullah. Disebutkan dalam kitab Namariqul Hur Wa Bawariqun Nur:

ﻻ ﺧﻴﺮ ﻣﻄﻠﻘﺎ ﺍﻟﻴﻨﺎ ﻳﺼﻞ  ﺍﻻ ﻋﻠﻰ ﺑﺎﺑﻪ ﻓﻬﻮ ﺍﻟﻤﺪﺧﻞ

Tiada kebaikan yang sampai kepada kita secara mutlak, melainkan muncul melalui pintu Rasulullah."

Begitu juga dengan pangkat al-Khatim (penutup) hanya Allah berikan kepada Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam satu pangkat keagungan di mana lagi-lagi para Nabi dan Rasul lainnya tidak mendapatkannya.

Imam Muhammad Bin Said al-Bushairiy Radhiyallahu Anhu mengabadukan dalam Qashidah al-Hamziyahnya:

ﻛﻴﻒ ﺗﺮﻗﻰ ﺭﻗﻴﻚ ﺍﻻﻧﺒﻴﺎﺀ * ﻳﺎ ﺳﻤﺎﺀ ﻣﺎ ﻃﺎﻭﻟﺘﻬﺎ ﺳﻤﺎﺀ
ﻟﻢ ﻳﺴﺎﻭﻭﻙ ﻓﻲ ﻋﻼﻙ ﻭﻗﺪ ﺣﺎ ** ﻝ ﺳﻨﺎ ﻣﻨﻚ ﺩﻭﻧﻬﻢ ﻭﺳﻨﺎﺀ

Artinya: Bagaimana para Nabi mampu berupaya mencapai pangkat ketinggianmu, engkau bagaikan langit tertinggi di mana langit lainnya tak bisa menggapainya. Mereka tak dapat menyamai level kemuliaanmu lantaran terhalang cahaya agung dan cahaya mereka berasal dari cahayamu"

Boleh jadi, saat pertemuan langsung sayyidi Syekh Ahmad Tijani Radhiyallahu Anhu dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, Rasulullah berkata;

ﻣﺎ ﺻﻠﻰ ﻋﻠﻲ ﺍﺣﺪ ﺑﺎﻓﻀﻞ ﻣﻦ ﺻﻼﺓ ﺍﻟﻔﺎﺗﺢ

Tidak ada seseorang yang bershalawat kepadaku yang lebih utama melainkan dengan redaksi shalawat alFatih."

8. Memperbanyak doa.
Siti Aisyah Radhiyallahu anha bertanya kepada Rasulullah, ya Rasulullah jika aku berbetulan dengan lailatul qadr doa apakah yang aku baca? Beliau menjawab:

ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻚ ﻋﻔﻮٌّ ﻛﺮﻳﻢٌ ﺗُﺤﺐّ ﺍﻟﻌﻔﻮَ ﻓﺎﻋﻒُ ﻋﻨّﺎ ».

Atau dalam riwayat lain dianjurkan memperbanyak berdoa:

: « ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺇﻧﻚ ﻋﻔُﻮٌّ ﻛﺮﻳﻢٌ ﺗُﺤﺐّ ﺍﻟﻔﻌﻮَ ﻓﺎﻋﻒُ ﻋﻨِّﻲ ‏» ، )» ﺍﻟﻠﻬﻢ ‏) ﺇﻧﻲ ﺃﺳﺄﻟﻚ ﺍﻟﻌﻔﻮَ ﻭﺍﻟﻌﺎﻓﻴﺔَ ﻭﺍﻟﻤﻌﺎﻓﺎﺓ ﺍﻟﺪﺍﺋﻤﺔَ ﻓﻲ ﺍﻟﺪﻳﻦ ﻭﺍﻟﺪﻧﻴﺎ ﻭﺍﻵﺧﺮﺓ »

Adapun doa-doa yang diriwayatkan oleh para ulama dibaca pada malam 10 terakhir bulan Ramadhan sebagai berikut:

ﺑﺴﻢ ﺍﻟﻠﻪ ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ . ﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺻﻞّ ﻋﻠﻰ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ . ﻳﺎ ﺣﻲُّ ﻳﺎ ﻗﻴّﻮﻡُ، ﻳﺎ ﺫﺍ ﺍﻟﺠﻼﻝ ﻭﺍﻹﻛﺮﺍﻡ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺗﻘﺒّﻞ ﻣﻨّﺎ ﺻﻴﺎﻡ ﺷﻬﺮ ﺭﻣﻀﺎﻥ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺗﺴﺎﻫُﻠﻨﺎ، ﻭﺇﻻ ﺑﻔﻀﻠﻚ ﺗﻔﻀّﻞ ﻋﻠﻴﻨﺎ، ﺍﻟﻠﻬﻢ ﺍﺟﻌﻠﻪ ﻛﻔّﺎﺭﺓً ﻟﻤﺎ ﺳﺒﻖ ﻣﻦ ﺫﻧﻮﺑﻨﺎ، ﻭﻋﺼﻤﺔً ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻘﻲ ﻣﻦ ﺃﻋﻤﺎﺭﻧﺎ، ﻭﺍﺭﺯُﻗﻨﺎ ﺃﻋﻤﺎﻻً ﺻﺎﻟﺤﺔً ﺗﺮﺿَﻰ ﺑﻬﺎ ﻋﻨّﺎ ﻳﺎ ﺫﺍ ﺍﻟﺠﻼﻝ ﻭﺍﻹﻛﺮﺍﻡ .
‏( ﺍﻟﻠﻬﻢ ‏) ﺍﺟﻌﻠﻨﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻘﺒﻮﻟﻴﻦ، ﻭﻻ ﺗﺠﻌﻠﻨﺎ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺮﺩُﻭﺩﻳﻦ، ﻭﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﻐﻀﻮﺏ ﻋﻠﻴﻬﻢ ﻭﻻ ﻣﻦ ﺍﻟﻀﺎﻟﻴﻦ
‏( ﺍﻟﻠﻬﻢ ‏) ﺗﻘﺒﻠﻪ ﻣﻨﻪ، ﻭﺃﻋِﺪﻩ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺃﻋﻮﺍﻣًﺎ ﺑﻌﺪ ﺃﻋﻮﺍﻡ، ﻭﺳﻨﻴﻦَ ﺑﻌﺪ ﺳﻨﻴﻦ، ﻣﺠﺘﻤﻌﻴﻦ ﻏﻴﺮ ﻣﺘﻔﺮّﻗﻴﻦ، ﺭﺍﺿﻴﻦ ﻏﻴﺮ ﺳﺎﺧﻄﻴﻦ، ﻣﻐﻔﻮﺭًﺍ ﻟﻨﺎ ﻏﻴﺮ ﻣُﺬﻧﺒﻴﻦ . ﺭﺑﻨﺎ ﺗﻘﺒﻞ ﻣﻨﺎ ﺇﻧﻚ ﺣﻤﻴﺪٌ ﻣﺠﻴﺪٌ .
‏( ﺍﻟﻠﻬﻢ ‏) ﺗﻘﺒﻞ ﻣﻨﺎ ﺃﻋﻤﺎﻟﻨﺎ ﻋﻠﻰ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺿﻌﻔﻨﺎ ﻭﺗﻘﺼﻴﺮﻧﺎ
‏( ﺍﻟﻠﻬﻢ ‏) ﻭﺃﺷﺮﻛﻨﺎ ﻓﻲ ﺩُﻋﺎﺀ ﺍﻟﺼﺎﻟﺤﻴﻦ، ﻭﺍﺟﻌﻞ ﻟﻨﺎ ﻓﻲ ﺩﻋﺎﺋﻬﻢ ﺣﻈّﺎ ﻭﻧﺼﻴﺒًﺎ ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎ ﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ ‏( ﺍﻟﻠﻬﻢ ‏) ﺍﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻤﻦ ﺃﺟﺰﻟﺖَ ﻟﻬﻢ ﻟﻴﻠﺔ ﺍﻟﻘﺪﺭ، ﻭﺟﻌﻠﺘﻬﺎ ﻟﻬﻢ ﺧﻴﺮًﺍ ﻣﻦ ﺃﻟﻒ ﺷﻬﺮٍ ﻣﻊ ﻋﻈﻴﻢ ﺍﻷﺟﺮ ﻭﻛﺮﻳﻢ ﺍﻟﺬُّﺧﺮ، ﻭﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻓﻴﻪ ﻣﻦ ﺑﺮّ ﻭﺫِﻛﺮٍ ﻭﺷﻜﺮٍ، ﻓﺘﻘﺒّﻠﻪ ﻣﻨﺎ ﻭﺃﺣﺴِﻦ ﻗﺒﻮﻟﻨﺎ، ﻭﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﻨﺎ ﻣﻦ ﺗﻔﺮﻳﻂٍ ﻭﺗﻘﺼﻴﺮ ﻭﺗﻀﻴﻴﻊ ﻓﺘﺠﺎﻭﺯ ﻋﻨّﺎ ﺑﺴﻌﺔ ﺭﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎ ﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ .
‏( ﺍﻟﻠﻬﻢ ‏) ﺍﺳﺘﺠﺐ ﺩﻋﺎﺀﻧﺎ ﻭﺍﺳﻤﻊ ﻓﻴﻪ ﻧﺪﺍﺀﻧﺎ ﻭﻗﻮِّ ﺃﺑﺪﺍﻧﻨﺎ، ﻭﻻ ﺗﺮُﺗﺪّ ﺃﻳﺪﻳﻨﺎ ﺻِﻔﺮًﺍ ﺇﻟﻰ ﻧﺤﻮﺭﻧﺎ، ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎ ﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ . ﻭﺍﻋﺘﻖ ﺭﻗﺎﺑﻨﺎ، ﻭﺭﻗﺎﺏ ﺁﺑﺎﺋﻨﺎ ﻭﺃﻣﻬﺎﺗﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻨﺎﺭ، ﻭﺍﺟﻌﻠﻨﺎ ﻣﻦ ﺍﻟﻤﺘﻘﻴﻦ ﺍﻷﺧﻴﺎﺭ ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎ ﻋﺰﻳﺰُ ﻳﺎ ﻏﻔّﺎﺭُ .
ﻭﻫﺐ ‏( ﺍﻟﻠﻬﻢ ‏) ﻟﻨﺎ ﺳﻮﺍﻟﻒ ﺍﻵﺛﺎﻡ، ﻭﺗﻘﺒّﻞ ﻣﻨﺎ ﺍﻟﺼﻼﺓ ﻭﺍﻟﻘﺮﺍﺀﺓ ﻭﺍﻟﺼﺪﻗﺔ ﻭﺍﻟﺼﻴﺎﻡ ﻭﺍﻟﻘﻴﺎﻡ، ﻭﺍﻋﺼﻤﻨﺎ ﻓﻴﻤﺎ ﺑﻘﻲ ﻣﻦ ﺍﻷﻳﺎﻡ، ﻭﺃﺣِﻠّﻨﺎ ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ ﺩﺍﺭ ﺍﻟﺴﻼﻡ، ﻭﻻ ﺗُﺮِﻧﺎ ﻗﺒﻴﺤًﺎ ﺑﻌﺪ ﻫﺬﺍ ﺍﻟﻤﻘﺎﻡ، ﻭﺍﺣﺸُﺮﻧﺎ ﻣﻊ ﺍﻷﻭﻟﻴﺎﺀ ﺍﻟﺒﺮﺭَﺓ ﺍﻟﻜﺮﺍﻡ ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎ ﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ
﴿ﺭﺑﻨﺎ ﻻ ﺗﺆﺍﺧﺬﻧﺎ ﺇﻥ ﻧﺴﻴﻨﺎ ﺃﻭ ﺃﺧﻄﺄﻧﺎ ﺭﺑﻨﺎ ﻭﻻ ﺗﺤﻤﻞ ﻋﻠﻴﻨﺎ ﺇﺻﺮًﺍ ﻛﻤﺎ ﺣﻤﻠﺘﻪ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﺬﻳﻦ ﻣﻦ ﻗﺒﻠﻨﺎ، ﺭﺑّﻨﺎ ﻭﻻ ﺗُﺤﻤِّﻠﻨﺎ ﻣﺎ ﻻ ﻃﺎﻗﺔ ﻟﻨﺎ ﺑﻪ، ﻭﺍﻋﻒُ ﻋﻨّﺎ ﻭﺍﻏﻔﺮ ﻟﻨﺎ ﻭﺍﺭﺣﻤﻨﺎ، ﺃﻧﺖ ﻣﻮﻻﻧﺎ ﻓﺎﻧﺼُﺮﻧﺎ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻘﻮﻡ ﺍﻟﻜﺎﻓﺮﻳﻦ﴾
ﺑﺮﺣﻤﺘﻚ ﻳﺎ ﺃﺭﺣﻢ ﺍﻟﺮﺍﺣﻤﻴﻦ، ﻭﺍﻟﺤﻤﺪ ﻟﻠﻪ ﺭﺏ ﺍﻟﻌﺎﻟﻤﻴﻦ، ﻭﺻﻠّﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻋﻠﻰ ﺧﻴﺮ ﺧﻠﻘﻪ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻭﻣﻮﻻﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﻭﺳﻠﻢ

Kesimpulan;
Dari berbagai amalan yang berfadhilah besar di malam 10 terakhir bulan Ramadhan jangan sampai kita sia-siakan seandainya belum mampu semuanya, paling tidak beberapa poin kita upayakan. Atau paling minim kita hidupkan malam mulia tersebut dengan shalat isya dan subuh secara berjamaah di masjid atau di musholla. Jangan sampai tidak sama sekali. Banyak keutamaan besar kita sia-siakan bukan memperbanyak ibadah, malah justru repot mengutamakan urusan yang tidak ada munasabahnya dengan ibadah. Naudzu billah!!!. Ketahuilah orang yang paling rugi di akhirat kelak adalah orang-orang yang diberikan panjang umur sehat afiat,aku mendapat ampunanMu

Ya Allah, berikan kami kasih sayangMu
Pertemukan kami kembali dengan Ramadhan pada tahun-tahun berikutnya bersama orang-orang yang kami cintai.. Aamiin.

Sources : Darulmusthofaassayaniyah

Post a Comment for "Shalat Sunnah Lailatul Qadr (Amalan 10 Hari Terakhir Ramadhan)"