Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

KALAM KEINDAHAN PUJANGGA SEMESTA

KALAM KEINDAHAN PUJANGGA SEMESTA

Dari geseran pelepah hari yang menganyam kelopak, mega-mega hidup bercanda dalam bancuhan warna, tersapu angin antara terang dan gelap suasana, manusia pun menarikan irama puisi dari kitab syair Sang Pujangga Semesta

Rumput-rumput amal pun ditabur benih di hamparan, antara benar dan batil tembok hati diwarnai, ada yang berjubah serigala merakus melahap dunia, ada yang berjalan tanpa alas kaki mencari kezuhudan diri, dan ada yang bertanya untuk apakah semua ini?, tawa hilai, ratap tangis berlagu saban hari, itukah nyanyian jiwa yang mengiringi jejak puisi?, apakah kerana rindu dan cinta tak kesampaian, atau kita pun tak mengerti untuk apa kita kembara memikul kelelahan.

Telah berseru burung-burung hikmat dari perbukitan putih hati, bangunlah sadar duhai semut-semut di jalanan, bahawa ini daerah mimpi yang berwarna ilusi, dikau harus melihat yang hakiki dengan mata kesadaran, supaya jejakmu tetap atas landasan kebenaran.

Dan pesona itu membancuh warna perdayaan sebagai permainan mengelirukan, terlenalah yang ketiduran dalam buaian asyik belaiannya, tanpa mahu mencari hikmah pengertian, mereka pun pulang menggalas kehampaan.

Masihkah dikau harus mempersoalkan kebenaran?, sedang mata kelirumu tiada memahami permainan cuaca, hidupmu hanya bernafas dalam mimpi celaru, sedang sejati dirimu entah dimana kehilangan erti, terampas angin ketidaktahuan.

Semakin dalam dikau renungi, samakin engkau tidak akan mengerti, sedang hakikat begitu misteri terselubungi, di sebalik mata Dia yang memandang keindahanNya, dikau hanyalah bait-bait puisi yang ternukil dari kalam keindahan Sang Pujanggga Semesta, sebagai tanda dan bukti membayangkan keluasan samudera IlmuNya tanpa noktah...maka haruslah engkau menyadari, di mana dudukmu di antara ayat-ayat dalam baris puisi.

Dari tinta lidah kebenaran
Amir Debu Alam

23062017.0830.

Post a Comment for "KALAM KEINDAHAN PUJANGGA SEMESTA"