Kanjeng Nabi Muhammad Lahire ono ing Mekkah Dino senen rolas maulud tahun gajah Ingkang ibu, asmane Siti Aaminah Ingkang romo, asmane Sayyid Abdullah
Kanjeng Nabi Muhammad
Lahire ono ing Mekkah
Dino senen rolas maulud tahun gajah
Ingkang ibu, asmane Siti Aaminah
Ingkang romo, asmane Sayyid Abdullah
اللهم صل على محمد * يا رب صل عليه وسلم
Shalawat ini selalu dilantunkan oleh muadzin di langgar (musholla) dan masjid kampung-kampung.
Biasanya shalawat tersebut dulu di lantunkan usai kumandang adzan, terutama di bulan kelahiran Nabi Muhammad shallallahu alayhi wasallam, Rabiul-Awwal.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah shallallahu alayhi wasallam yang maknanya "barang siapa yang namaku disebutkan padanya, hendaklah dia bershalawat kepadaku".
Oleh Karena itu, bahwa nama Rasulullah disebutkan dua kali dalam adzan. Oleh karena itu, kita disunnahkan bershalawat antara waktu adzan dan iqamah.
*Kanjeng* merupakan istilah jawa yang digunakan sebagai bentuk penghormatan dan pengagungan seseorang. Ia semakna dengan frasa baginda atau tuan dalam bahasa Indonesia dan Sayyid dalam bahasa Arab.
*Nabi* merupakan orang yang diberikan wahyu oleh Allah ta'ala melalui malaikat Jibril untuk disampaikan kepada manusia. Jika ia membawa syariat baru berarti dia seorang Nabi sekaligus Rasul. Jadi, Nabi dan Rasul sama-sama diberikan wahyu oleh Allah dan sama-sama menyampaikan ajaran yang benar kepada manusia yaitu agama Islam.
Semua Nabi dan Rasul, semenjak Nabi pertama yakni Nabi Adam hingga Nabi terakhir yakni Nabi Muhammad, mereka semua mengajak ummatnya kepada agama Islam. Agama yang benar dan diridlai oleh Allah ta'ala. Rasulullah shallallahu alayhi wasallam bersabda yang maknanya "Para Nabi itu bagaikan saudara tiri. Agama mereka satu yaitu Islam dan ibu-ibu (hukum-hukum syariat) mereka berbeda-beda."
Adapun perbedaannya, kalau Rasul menasakh (merombak) sebagian syariat Rasul terdahulu atau membawa syariat baru. Sedangkan Nabi mengikuti syariat Rasul sebelumnya, untuk dia sampaikan kepada manusia.
*Muhammad* merupakan isim maf'ul mudha'af al-'ain dari mashdar al-hamd. Nama itu diberikan oleh datuk beliau, Abdul Muththalib pada hari ketujuh kelahirannya. Saat itu, nama Muhammad termasuk nama yang asing di kalangan kaum Quraisy, kabilah Abdul Muththalib. Saat ditanyakan sebabnya, ia menjawab "Aku berharap dengan nama ini, cucuku akan menjadi orang yang banyak dipuji karena budi pekertinya yang luhur". Dan benar, Allah ta'ala mengabulkan harapan Abdul Muththalib tersebut.
Dialah Muhammad, Makhluk Allah yang paling agung dan mulia. Manusia paling gagah, tampan nan rupawan. Penghulu para Rasul dan Penutup para Nabi. Petunjuknya menyinari dari kegelapan. Cintanya menyatukan berbagai kalangan. Segala yang ada padanya adalah keagungan. Begitu luhur perkataannya, betapa luhur perbuatannya dan alangkah luhur ajarannya. Pelita sepanjang masa yang tak akan padam cahayanya. Panutan terbaik bagi alam semesta. Sudah sewajarnya, kita semua mencintainya.
*Lahire ono ing Mekkah* maknanya Kelahiran Nabi Muhammad berada di kota Mekkah, sebuah daerah yang tandus. tak banyak pepohonan tumbuh disana. Meskipun begitu, saat itu Mekkah menjadi jujugan para peziarah dari berbagai penjuru Jazirah Arab. Ka'bah lah daya tarik utamanya. Bangunan mulia yang dibangun oleh Nabi Adam alayhissalam. Sekarang tempat bersejarah kelahiran Nabi Muhammad diubah menjadi Perpustakaan Makkah.
*Dino Senen Rolas maulud tahun gajah* artinya Nabi Muhammad lahir pada hari senin tanggal dua belas Rabiul-Awwal tahun gajah. Suatu hari baginda ditanya oleh Shahabat tentang sebab puasa hari senin, beliau menjawab "itu adalah hari dimana aku dilahirkan dan diturunkannya wahyu kepadaku". Rabiul-Awwal merupakan bulan ketiga dalam penanggalan Hijriyyah, setelah Muharram dan Shafar.
Yang benar Maulid apa Maulud?
Keduanya sama-sama benar. Dalam ilmu Sharaf disebutkan bahwa Maulid adalah bentuk Isim zaman dari al-Wiladah artinya zaman kelahiran, sedangkan Maulud bentuk isim maf'ul yang berarti orang yang dilahirkan. Jadi, ketika kita mengatakan Rabiul-Awwal adalah bulan maulid itu merujuk pada makna bulan kelahiran Rasulullah, jadi kita memuliakan waktu kelahiran baginda yang penuh berkah. Dan bulan maulud merujuk pada diri Rasulullahsendiri, artinya kita memuliakan bayi yang dilahirkan. Bayi mulia itu tidak lain adalah Muhammad shallallahu alayhi wasallam.
Nabi dilahirkan pada tahun gajah. Tahun dimana Abrahah bin Shabbah al-Asyram, Penguasa Yaman berusaha menghancurkan Ka'bah dengan pasukan gajah. Sebab itu, peristiwa tersebut dikenal sebagai tahun gajah. Dikisahkan bahwa pasukan Abrahah merampas dua ratus unta milik Abdul Muththalib. Ia pun menemui Abrahah dan memintanya agar mengembalikan seluruh unta yang diambil.
Abrahah berkata "Dulu aku segan terhadapmu karena kebaikan dan kedermawananmu, namun sekarang kau jatuh dimataku. Aku datang kesini untuk menghancurkan Ka'bah yang menjadi pusat ibadahmu, namun kau malah sibuk mengurusi unta-untamu?"
Abdul Muththalib menjawab "Unta itu adalah milikku, maka aku berhak memintanya. Sedangkan Ka'bah ini ada Tuhan Pemiliknya yang akan menjaga dan melindunginya."
*Ingkang ibu asmane Siti Aaminah* artinya adapun ibunda Nabi Muhammad bernama Sayyidah Aaminah binti Wahb. Ada yang mengatakan bahwa kata Siti berasal dari bahasa Arab "Sayyidati" yang artinya tuan putriku. Kemudian kata itu disingkat menjadi Siti. Imam Ibnu Hajar al-Asqalaniy menyebutkan dalam kitabnya al-Amaliy bahwa ketika Sayyidah Aaminah melahirkan baginda, muncul cahaya yang meneranginya hingga beliau bisa melihat bangunan istana di negeri Syam, padahal antara Mekkah dan Syam terbentang jarak yang sangat jauh. Peristiwa luar biasa ini merupakan karomah bagi Sayyidah Aaminah, seorang perempuan yang suci dan shalihah.
*Ingkang romo asmane Sayyid Abdullah* maknanya adapun ayahanda Rasulullah bernama Sayyid Abdullah bin Abdul Muththalib. Rasulullah bersabda "Sesungguhnya Allah memilih Kinanah diantara putra Ismail dan memilih Quraisy dari Kinanah dan memilih Bani Hasyim dari Quraisy dan memilihku dari Bani Hasyim, maka aku adalah yang terpilih dari yang terpilih."
Penyebutan orang tua Rasulullah dengan bahasa kromo inggil (krama halus) adalah isyarat atas kemuliaan keduanya. Orang tua Rasulullah meninggal dengan membawa Iman, bukan dalam keadaan kafir sebagaimana tuduhan kelompok wahhabi.
Imam Abu Hanifah Nu'man bin Tsabit al-Kufi berkata "Orang tua Rasulullah tidaklah mati dalam keadaan kafir". Namun sebagian nussakh (penyalin) kitab menghapus kata nafi sehingga maknanya berubah menjadi "Orang tua Rasulullah mati dalam keadaan kafir". wal-'iyadzu billah.
Mari kita perbanyak shalawat keatas baginda Rasulullah, Nabi tercinta. Semoga kita semua meraih syafaatnya kelak di hari kiamat. Aamiin ya robbal 'aalamiin. Ya Allah dengan wasilah al-Musthafa kabulkanlah permohonan kami serta ampunilah dosa-dosa kami terdahulu duhai Dzat Yang maha pengampun.
Ghoutsaah Ya Rasulallaah...
Post a Comment for "Kanjeng Nabi Muhammad Lahire ono ing Mekkah Dino senen rolas maulud tahun gajah Ingkang ibu, asmane Siti Aaminah Ingkang romo, asmane Sayyid Abdullah"