Kisah seorang anak miskin yang berhari raya
Dalam kitab "Tuhfatul Asyroof" Habib Muhammad bin Hadi Assegaf menceritakan:
Dahulu ada seorang lelaki miskin. Ia memiliki seorang anak laki-laki. Ketika hari raya tiba, ia tidak memiliki harta sedikit pun. Melihat anak-anak tetangga mengenakan pakaian baru, sedang anaknya berpakaian lusuh, ia lalu menangis.
"Ayah mengapa engkau menangis?" tanya anaknya.
"Aku menangisi nasibmu, Nak. Aku lihat anak-anak tetangga mengenakan pakaian yang bagus, sedangkan pakaianmu compang-camping. Aku menyesal tidak dapat membahagiakanmu," jawab ayahnya.
"Ayah, janganlah menangis. Bagiku, hari raya adalah hari ketika kedua orang tuaku ridha kepadaku. Pakaian dan makanan bukanlah sesuatu yang penting bagiku."
Wahai saudaraku...
Apalah gunanya pakaian baru, kendaraan baru, makanan lezat jika orang tua tidak ridho kepada kita..
Dan ketahuilah.. Mereka yang durhaka kepada orang tua tidak mungkin hidup bahagia di dunia, apalagi di akhirat nanti..
Semoga kita semua menjadi orang yang bahagia di dunia dan akherat..
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ العَائِدِيْن الفَائِزِيْن، الظَّافِرِيْنَ بِرِضَى رَبِّ العَالِمِيْنَ وَأَنْ يَكْتُبَنَا وَإِيَّاكُمْ مِمَّنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا، حَتَّى نَحْظَى بِالرَّحْمَةِ وَالغُفْرَان، وَالعِتْقِ مِنَ النِّيْرَان.
...آميييين
Dahulu ada seorang lelaki miskin. Ia memiliki seorang anak laki-laki. Ketika hari raya tiba, ia tidak memiliki harta sedikit pun. Melihat anak-anak tetangga mengenakan pakaian baru, sedang anaknya berpakaian lusuh, ia lalu menangis.
"Ayah mengapa engkau menangis?" tanya anaknya.
"Aku menangisi nasibmu, Nak. Aku lihat anak-anak tetangga mengenakan pakaian yang bagus, sedangkan pakaianmu compang-camping. Aku menyesal tidak dapat membahagiakanmu," jawab ayahnya.
"Ayah, janganlah menangis. Bagiku, hari raya adalah hari ketika kedua orang tuaku ridha kepadaku. Pakaian dan makanan bukanlah sesuatu yang penting bagiku."
Wahai saudaraku...
Apalah gunanya pakaian baru, kendaraan baru, makanan lezat jika orang tua tidak ridho kepada kita..
Dan ketahuilah.. Mereka yang durhaka kepada orang tua tidak mungkin hidup bahagia di dunia, apalagi di akhirat nanti..
Semoga kita semua menjadi orang yang bahagia di dunia dan akherat..
جَعَلَنَا اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ العَائِدِيْن الفَائِزِيْن، الظَّافِرِيْنَ بِرِضَى رَبِّ العَالِمِيْنَ وَأَنْ يَكْتُبَنَا وَإِيَّاكُمْ مِمَّنْ صَامَهُ وَقَامَهُ إِيْمَانًا وَاحْتِسَابًا، حَتَّى نَحْظَى بِالرَّحْمَةِ وَالغُفْرَان، وَالعِتْقِ مِنَ النِّيْرَان.
...آميييين
Sources: Darulmusthofaassayaniyah
Post a Comment for "Kisah seorang anak miskin yang berhari raya"